This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Selasa, 14 November 2017

Review Xiaomi Redmi note 4

Sebelum memutuskan untuk membeli produk terutama produk elektronik seperti gadget atau smart phone memang alangkah baiknya mengetahui review secara lengkap mengenai produk tersebut, sehingga selain anda mengetahui spesifikasi detail produk tersebut, anda juga setidaknya akan mendapatkan informasi yang cukup sebagai bahan pertimbangan anda apakah harus membeli hp tersebut atau tidak.

Ada banyak review yang disajikan oleh blog-blog besar yang sudah punya nama, dan yang paling sering kita temukan adalah review untuk spesifikasi produk, sedangkan untuk review kelebihan dan kekurangan terkadang sulit kita temukan terutama untuk produk yang baru di relaase.

Review yang paling baik menurut saya adalah review dari penggunanya langsung atau customer review, review seperti ini benar-benar sangat dibutuhkan oleh calon pembeli sehingga mereka bisa diyakinkan dengan informasi yang diuraikan terutama informasi mengenai kelebihan dan kelemahan produk serta solusi dari permasalahan yang terdapat pada produk tersebut.


xiaomi redmi note 4

Karena saya pribadi adalah pengguna xiaomi redmi note 4, maka di artikel kali ini saya ingin menguraikan review singkat untuk xiaomi redmi note 4, semoga apa yang saya uraikan bisa memberikan tambahan informasi kepada anda terutama yang tertarik dengan xiaomi redmi note 4 ini, di review kali ini juga sekaligus saya akan memberikan informasi mengenai kelemahan dan kelebihan dari perangkat tersebut, serta beberapa solusi yang dapat mengatasi permasalahan tersebut.
Review Game Of throne s7

Season ini menjadi season yang istimewa karena walaupun tidak banyak episode yang tersaji, namun banyak sekali info yang bisa kita dapatkan. Game of Thrones season 7 episode 7 diawali dengan pertemuan para pemimpin di Dragon Pit. Kira-kira apa yang terjadi?
Hasil pertemuan antara para pemimpin di Dragon Pit membuahkan pada pertemuan antara Tyrion Lannister dan Cersei Lannister di kediaman Cersei di King’s Landing. Akankah Tyrion diperlakukan dengan baik oleh Cersei? Apa yang mereka omongkan?
Di Dragonstone, Theon Greyjoy yang masih belum terima kakaknya disandera oleh pamannya, Euron Greyjoy berbicara dengan Jon Snow mengenai kesalahan yang ia lakukan selama ini. Theon juga berencana untuk memulangkan Yara. Tetapi nampaknya para pengikutnya tidak begitu setuju dengan rencananya. Apa yang terjadi?
Game of Thrones season 7 episode 6 merupakan episode terseru untuk season 7 sejauh ini. Bagaimana tidak? Banyak sekali adegan menghadapi White Walker!
Di Winterfell, Sansa Stark dan Arya Stark nampaknya berhasil membuat Petyr ‘Littlefinger’ Baelish dalam kondisi terdesak. Jarang sekali kita melihat Littlefinger dalam kondisi seperti ini. Kira-kira apa yang terjadi?
Akhirnya Samwell Tarly dan Bran Stark dipertemukan. Mereka membahas mengenai sesuatu yang penting: siapa Jon Snow sebenarnya.
Jauh di utara, Night King dan para White Walker sudah semakin mendekat. Lalu tiba-tiba Night King muncul dengan sesuatu yang menarik. 
Ulasan Film: 'It'

REVIEW FILM IT
Apa yang Anda takuti ketika masih berusia anak? Ketakutan itu kadang terasa nyata meski hanya di benak Anda sendiri. Namun dalam It, ketakutan itu benar-benar mewujud nyara: berupa teror si badut penari Pennywise.

Kisah Pennywise si badut menyeramkan sudah melegenda sejak Stephen King mengenalkannya dalam bentuk novel horor pada 1986. Karya novel ke-18 King itu sukses menjadi yang terlaris di masanya.

King, dengan gaya khasnya, menuturkan petualangan tujuh bocah dengan paranoia masing-masing. Mereka 'hobi' menyelidiki serangkaian kejadian janggal di kota mereka, Derry, hingga mesti berurusan dengan Pennywise atau Bob Gray.


The Losers Club menjadi cerminan perlawanan atas teror dari Pennywise.The Losers Club menjadi cerminan perlawanan atas teror dari Pennywise.
Teror demi teror yang dibawa Pennywise ke masing-masing anak yang menyebut diri mereka sebagai The Losers Club atau Klub Pecundang itu diangkat menjadi serial televisi pada era 1990.

Serial yang berjudul sama itu pun punya riwayat sukses yang sama dengan novel karya King. Serial berisi dua episode garapan Tommy Lee Wallace yang sekaligus merangkap sebagai penulis itu mendapat penghargaan Emmy Awards untuk komposisi musik yang digunakan.

Kini, Warner Bros Pictures menggaet sutradara Andy Muschietti dan penulis Chase Palmer, Cary Fukunaga, serta Gary Dauberman, untuk kembali mengangkat kisah teror legendaris Pennywise ke layar lebar.

Perubahan dari kisah novel ke layar lebar jadi hal yang tidak mungkin terelakkan, begitu pula pada film ini. Bagi Anda yang membaca kisah asli atau menonton serial televisinya, akan menemukan sejumlah adaptasi dalam film ini.

Namun, adaptasi itu dapat diterima. Bahkan, film It terasa masih segar untuk dibawa ke era modern. Film itu juga membawa ketakutan dan teror Pennywise tampak lebih nyata.

Film It karya Muschietti cs ini dimulai sama persis dengan cerita asli King, meski latar waktu yang digunakan dalam film berbeda dengan yang ada di novel.



Kisah dimulai ketika Georgie Denbrough mengikuti kapal kertas pemberian kakaknya, Bill (Jaeden Lieberher), di tengah hujan deras.

Kapal itu menjadi pengantar si bocah tujuh tahun untuk bertemu Pennywise (Bill SkarsgÄrd) yang hidup di gorong. Sejak itu, Georgie menghilang tanpa jejak.

Setelah sekian lama, Bill masih merindukan dan penasaran dengan yang terjadi dengan adik kesayangannya itu. Banyak orang meyakininya telah meninggal dunia. Tapi Bill masih melakukan beragam cara untuk mencari tahu nasib sang adik
Review pengabdi setan

Setelah tiga tahun sakit, Ibu pun akhirnya meninggal dan meninggalkan suami dan keempat orang anaknya. Sang Bapak pun harus ke luar kota meninggalkan anak-anaknya demi bisa menebus rumah milik nenek yang sudah digadaikan untuk pengobatan Ibu.
Larut dalam kesedihan, satu persatu anaknya mulai bertemu dengan setan serupa sang Ibu. Rupanya dia datang untuk menjemput mereka.


Dia sekali lagi membuktikan kekuatan  aktingnya. Meskipun menurut gue dia agak tua buat memerankan anak umur awal 20-an, tapi masih believable.
Selain itu Ayu Laksmi yang jadi Ibu berhasil banget bikin suasana serem sepanjang film.  Bayangkan aja, cuma lihat fotonya di dinding sent a fine chill down the spineOh well, pengaturan oleh set decorator dan sinematografinya ngaruh banget juga sih ya.
Dukungan cast yang lain gak kalah kuatnya, terutama di antara kakak beradik Rini, Toni, Bondi dan Ian. Dua adik terkecil di empat bersaudara ini, Bondi dan Ian menunjukkan potensi akting terbesar karena di bayangan gue anak kecil kan mestinya belom ngerti akting ya. Tapi mereka berdua bisa ngebangun chemistry yang pas.
Sementara peran orang-orang dewasa yang lain di film ini bervariasi antara biasa sampai cukup menyita perhatian. Ambil contoh si Nenek yang meskipun gak banyak dapet waktu tampil, tapi kehadirannya cukup memberikan pengaruh ke scene-scenenya.
Paling aneh dan mengecewakan dari penampilan para pemeran film ini mungkin adalah penampilan Hendra.

Rabu, 25 Oktober 2017

Assassin's creed 3 gameplay






Review Assassin Cred 3

Kali ini saya akan review game Assassin Creed 3



Gamer
mana yang tidak akan tertarik dengan franchise open-world milik Ubisoft
– Assassin’s Creed? Ketika sebagian besar developer lebih memilih untuk
menjadikan dunia kriminal bawah tanah dan perang para mafia sebagai
konsep utama game open-world mereka, Ubisoft menawarkan sebuah tema dan
gameplay yang berbeda. Gamer dibawa pada event-event historis yang telah
mengubah cara dunia nyata berjalan, menambah dan memodifikasinya dengan
tema perang Assassin vs Templar, serta memperkuatnya dengan alur
kompleks yang menawarkan sebuah konflik yang lebih masif. Semuanya
tercermin lewat kisah hidup sang karakter utama – Desmond Miles.
Keunikan
Assassin Creed juga muncul dari konsep “perjalanan memori” lewat Animus
yang memungkinkan Ubisoft untuk menciptakan alur sejarah yang mereka
inginkan. Setelah menampilkan empat seri terakhir yang menjadikan Altair
dan Ezio sebagai karakter utama, Assassin’s Creed III yang sejak awal
sudah diposisikan sebagai seri konklusi untuk cerita Desmond akhirnya
membawa gamer ke dunia baru, karakter baru, dan pengalaman yang baru.
Tidak lagi terpaku pada zaman Renaissance Eropa, Anda kini dibawa pada
perang revolusi Amerika yang lebih brutal dan penuh darah. Anda akan
memerankan seorang karakter baru, setengah British – Indian. Alam kini
akan menjadi teman, dan hidden blade tetap berfungsi sebagai “pintu
gerbang” Anda untuk mencapai revolusi yang selama ini diinginkan oleh
para Assassin







Kamis, 19 Oktober 2017

   welcome to my blog 

visit my class blog too :9D